Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

Manhaj Al-Qur’an

Manhaj Al-Qur’an dalam menetapkan wujud dan keesaan Al-Khaliq Manhaj al-Qur’an dalam menetapkan wujud al-Khaliq serta keesaan-Nya adalah satu-satunya manhaj yang sejalan dengan fitrah yang lurus dan akal yang sihat. Iaitu dengan mengemukakan bukti-bukti yang benar, yang menjadikan akal mahu menerima dan musuh pun menyerah. Di antara dalil-dalil tersebut adalah: 1. Kepastian Telah menjadi kepastian, setiap yang baru tentu ada yang mengadakan. Ini adalah sesuatu yang dimaklumi setiap insan melalui fitrah, malahan sehingga kanak-kanak pun mampu merasai dan memiliki fitrah tersebut. Jika seseorang anak dipukul oleh seseorang ketika sedang lalai dan tidak melihatnya, ia pasti akan berkata (atau mencari), “Siapakah yang telah memukulku?” Kalau dikatakan kepadanya, “Tidak ada sesiapa yang memukulmu” , maka akalnya pasti tidak akan dapat dan mahu menerima-nya, iaitu hatinya berasa tidak puas hati. Bagaimana mungkin ada pukulan tanpa ada yang melakukannya. Jika dikatakan ke

Fungsi Masjid

Gambar
Fungsi Masjid      Masjid, berasal dari bahasa Arab, yang artinya adalah suatu tempat sujud. Fungsi masjid identik sebagai tempat shalat bersujud kepada Allah SWT, dan melaksanakan ibadah-ibadah yang telah disyariatkan-Nya. Masjid merupakan tempat orang berkumpul dan melakukan shalat secara berjamaah dengan tujuan sebenarnya adalah meningkatkan solidaritas dan silaturrahim diantara sesama kaum muslim. Sehingga masjid bukan hanya pusat kegiatan ibadah, pendidikan dan pembinaan umat, dakwah tetapi juga wadah membina hubungan sosial atau interaksi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok dengan kelompok.      Membuat “hidup” (memakmurkan) masjid bukan hanya dengan melakukan ibadah shalat saja tetapi juga melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan umat diberbagai aspek kehidupan. Hal ini juga telah dilaksanakan sebelumnya pada masa Rasulullah SAW dengan memfungsikan masjid sebagai pusat kegiatan ekonomi umat yang islami. Fungsi Masjid pada Masa Rasulullah      Pada masa Rasul

Ketauhidan Ilahi menurut Al-Qur’an dan Taurat

Ketauhidan Ilahi menurut Al-Qur’an dan Taurat      Pernyataan para missionaris Kristen bahwa Al-Qur’an tidak ada mengemukakan suatu hal baru berkenaan dengan Ketauhidan Ilahi dan semua kaidahnya sudah terdapat di dalam Kitab Taurat, adalah suatu hal yang salah sama sekali. Seorang awam yang membaca Kitab Taurat mungkin terkecoh bahwa Kitab itu mengemukakan masalah Ketauhidan Ilahi, petunjuk pelaksanaan ibadah, hak-hak asasi manusia sehingga tidak ada hal baru di dalam Al-Qur’an. Tetapi hanya orang yang belum merenungi Firman Tuhan yang mungkin melakukan kesalahan demikian. Masih banyak sekali masalah-masalah Ketuhanan yang tidak diungkapkan di dalam Kitab Taurat, sebagai contoh, Kitab ini tidak mengemukakan tingkat-tingkat rinci dari Ketauhidan Ilahi. Al-Qur’an tidak mengemukakan Ketauhidan Ilahi sebagai suatu hal semata melarang penyembahan berhala, makhluk lainnya, unsur-unsur alam, benda-benda langit atau syaitan, karena sebenarnya Ketauhidan Ilahi memiliki tiga tingkatan. Keadaan d

Pengertian Rabb menurut Umat-umat yang sesat

Pengertian Rabb menurut Umat-umat yang sesat Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia dengan fitrah mengakui tauhid serta mengetahui Rabb Sang Pencipta. Firman Allah: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ar-Ruum, 30: 30) “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)” . (Al-A’raaf, 7: 172) Jadi, mengakui rububiyah Allah dan menerimanya adalah sesuatu yang fitri. Sedangkan syirik adalah unsur yang datang

Tauhid Rububiyah

Tauhid Rububiyah Yaitu mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam segala perbuatan-Nya, dengan meyakini bahawa Dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk. Firman-Nya: “Allah menciptakan setiap sesuatu, dan Dia lah Yang mentadbirkan serta Menguasai segala sesuatu.” (az-Zumar, 39: 62) Bahawasanya Dia adalah Pemberi Rezeki bagi setiap manusia, binatang dan makhluk lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan tiadalah sesuatupun dari makhluk-makhluk yang bergerak di muka bumi melainkan Allah jualah yang menanggung rezekinya.” (Hud, 11: 6) Dan bahawasanya Dia adalah Penguasa alam dan Pentadbir alam semesta, Dia yang mengangkat dan menurunkan, Dia yang memuliakan dan menghinakan, Mahakuasa atas segala sesuatu. Pengatur pusingan siang dan malam, Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala befirman: ”Katakanlah (Wahai Muhammad): "Wahai Tuhan yang mempunyai Kuasa pemerintahan! Engkaulah yang memberi Kuasa pemerintahan kepada sesiapa yang Engkau kehendaki, dan

Perang Salib

Kilas Balik Perang Salib Pendahuluan      Islam adalah lawan dari kekufuran. Yang dipandang sebagai musuh adalah kekufuran, dan berarti kekuatan yang mendukung implementasi, mempertahankan atau mempromosikan sistem kufur. Kalau kekufuran diibaratkan kemiskinan, maka Islam tidak memerangi orang-orang miskin an sich, namun memerangi kemiskinan, dan berarti orang-orang yang membuat kemiskinan terus terjadi, yaitu para tiran, orang-orang yang terus berbuat kerusakan (fasiq) dan orang-orang yang berlaku tidak adil (dhalim). Perlawanan Islam terhadap kekufuran dan permusuhan kekufuran atas Islam akan terus terjadi. Rasulullah Saw mendapat informasi dari Allah SWT serta beberapa perintah sebagai berikut: Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Qs. Al-Baqarah: 190). Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik l

Hikmah Isra’ Mi’raj Muhammad SAW

Hikmah Isra’ Mi’raj Muhammad SAW      Momentum Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina kemudian naik ke Sidratul Muntaha adalah peristiwa yang sangat fenomenal dalam sejarah umat Islam. Mengapa demikian? Karena dari peristiwa inilah Nabi Muhammad SAW memperoleh perintah ibadah wajib, yakni shalat lima waktu yang langsung dari Allah SWT.      Perintah shalat ini kemudian menjadi ibadah wajib bagi setiap umat Islam dan memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan ibadah-ibadah wajib lainnya. Sehingga, dalam konteks spiritual-imaniah maupun perspektif rasional-ilmiah, Isra’ Mi’raj merupakan kajian yang tak kunjung kering inspirasi dan hikmahnya bagi kehidupan umat beragama (Islam).      Bersandar pada alasan inilah, Imam Al-Qusyairi yang lahir pada 376 Hijriyah, melalui buku yang berjudul asli ‘Kitab al-Mikraj’ ini, berupaya memberikan peta yang cukup komprehensif seputar kisah dan hikmah dari perjalanan agung Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad S

Taubat Sekarang atau Malu Kemudian!

Taubat Sekarang atau Malu Kemudian!      Semalam, seorang sahabat saya mampir ke rumah. Setelah hampir setengah jam berbincang, tiba-tiba ia menangis. Beberapa bulir air matanya tak sanggup lagi ia tahan, sementara selaut tangisnya siap tumpah dari lubang matanya yang sudah banjir. Hanya satu yang membuat ia menangis, bahwa ia menyesal pernah melakukan banyak kesalahan di masa lalu dan  kini ia merasa takut aib dan keburukan masa lalunya itu kelak akan diketahui orang lain, termasuk calon isterinya kelak.       Saya mencoba tersenyum menanggapi tangisnya, dan tentu saja saya tak perlu ikut-ikutan menangis. Sahabat saya itu tak pernah tahu, dan semoga takkan pernah tahu bahwa orang yang di hadapannya, yang  menjadi tempatnya bertanya, yang selalu siap menampung keluh  sahabatnya ini, dahulu juga pernah menangis. Dengan air mata yang sama, dengan rasa bersalah yang sama, dan penyesalan yang sama dalamnya. Duh, sungguh saya ingin juga menangis jika mengingat masa lalu. Dan kalau mau jujur

Cita-cita seorang Mukmin

Cita-cita seorang Mukmin Cita – cita tertinggi seorang muslim dan mukmin adalah syahid, syahid berarti mati atau meninggal dalam kemuliaan. Ada beberapa kriteria yang dikatakan mati atau meninggal syahid : Terbunuh di medan perang ( meninggal di jalan Allah SWT ). Mati di jalan Allah SWT ( terbunuh ketika sedang melakukan ibadah ). Mati karena membela keluarga, orang yang dicinta, mempertahankan hartanya dari perampok, atau hal yang dicintainya karena Allah SWT. Meninggal karena penyakit menular ( flu burung, flu babi, wabah penyakit, dsb ) dan meninggal karena penyakit yang berakibat didalam perutnya. . Syahid yang derajatnya paling tinggi yaitu meninggal atau terbunuh di medan perang untuk membela dan menegakkan tauhid / agama Islam.

7 Golongan

Ada 7 Golongan yg Allah Lindungi & Cintai (sabda Rasulullah) : Pemimpin yang Adil => Karena adil itu dekat dengan Taqwa, taqwa berarti taat kepada Allah SWT Pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah => Pemuda Mukmin Orang yang hatinya terikat oleh Masjid => Orang masjid adalah keluarga Allah SWT Orang yang saling cinta karena Allah & benci karena Allah => pasti mendahulukan kepentingan Allah dari pada yang lainnya Orang yang selalu berdzikir di malam hari & meneteskan Air matanya => Berkhalawat (duaan) dengan Allah SWT serta bercurhat dengan Allah SWT untuk minta ampunan dan Kekuatan Orang yang menjauhi Zinah dari Wanita yang tinggi derajatnya, kaya harta, cantik. & dia menolak serta mengatakan bahwa dia takut akan Allah yang maha mengetahui Orang yang memberi dengan tangan kanan & tangan kirinya tidak mengetahui => shadaqah sembunyi-sembunyi (tidak ria / pamer)

10 Kualitas Pribadi Muslim

10 Kualitas Pribadi Muslim 1. Ketulusan Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya "Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak". Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri. 2. Rendah Hati Beda dgn rendah diri yg merupakan kelemahan, kerendahhatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak mera

1 tamparan untuk 3 pertanyaan

1 Tamparan untuk 3 Pertanyaan      Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, ustad, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya itu. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, yaitu seorangkiyai. Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya? Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda. Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan semua orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya. Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya. Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan: 1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Allah kepada saya 2. Apakah yang dinamakan takdir 3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu? Tiba-ti

Tentang Surga

SURGA      Pernahkah kita menginginkan keindahan surga yang disediakan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beruntung ?... Yang belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terbetik dalam hati?. Dapatkah kita bayangkan tempat tinggal penghuni surga yang dibangun Allah dengan tangan-Nya sendiri berbentuk istana yang bahan bangunannya adalah batu bata emas, dan perak sebening kaca, buah-buahannya lebih lembut dari keju, lebih manis dari madu, sungaisungai mengalirkan susu, madu, arak yang tidak memabukan, air jernih yang tidak berubah rasanya, keelokan wajah penghuninya bagaikan bulan dimalam purnama, kecantikan bidadarinya tak terbayangkan kejelitaannya, mulusnya, putihnya, kemontokan payudaranya, dipingit didalam kemah, belum pernah tersentuh oleh jin dan manusia, yang selalu tersenyum dan mengucapkan kalimat yang menyenangkan suami mereka, kendaraanya adalah unta dan kuda bersayap yang terbuat dari mutiara, begitu pula tanah dan debunya, makanan dan minumannya adalah hidan

Sakaratul Maut

Sakaratul Maut Sakaratul Maut, Siapkah kita untuk menghadapinya ? Allah SWT berfirman : "Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, ‘Rasakanlah olehmu siksa Neraka yang membakar.’ (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri).” (QS. Al-Anfal : 50). "Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), ‘Keluarkanlah nyawamu !’ Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan kerena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya". (QS. Al-An'am : 93). Cara Malaikat Izra’il mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan, bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada Allah, maka Malaikat Izra’il mencabut nyawa