Mata Kita


MATA


Mata adalah jendela hati. Dengan mata kita bisa melihat. Dengan mata kita bisa mengenal satu sama lain. Dengan mata kita bisa melihat keindahan alam semesta. Dengan mata pula kita bisa mencintai lawan jenis. Karena dengan mata-lah seseorang menilai seseorang (lawan jenis). Entah karena harta, pangkat/jabatan, kecantikan, atau bahkan karena kita melihat orang tersebut taat beribadah kepada Allah swt lalu kita jadi suka kepribadian orang tersebut.

Rasulullah saw pernah bersabda,
"Wanita itu dinikahi karena empat hal, yaitu harta, pangkat/jabatan, kecantikan, atau agama. Maka nikahilah wanita karena agamanya (Islam), jika tidak niscaya tanganmu berlumur debu." (HR.Bukhori)
Andai saja kita tidak punya mata, sungguh akan terasa berat menjalani kehidupan di dunia. Tetapi Allah Azza wa Jalla telah menganugerahkan kepada kita sepasang mata yang tidak ada bandingannya. Jika sekarang banyak sekali kita jumpai kamera digital yang harganya jutaan rupiah akan tetapi gambar yang dihasilkan oleh kamera itu tak bisa mengungguli atau bahkan menyamai kehebatan mata yang kita miliki yang telah diberikan oleh Allah Azza wa Jalla tanpa kita mengeluarkan uang sepeser pun. Bahkan bila bukan karena adanya mata, para ilmuwan tidak akan bisa melakukan penelitian, apalagi melakukan riset dan menghasilkan penemuan! Sungguh sangat penting kegunaan mata. Oleh karena itu, kita harus bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla.

Allah Azza wa Jalla menciptakan mata adalah tak lain agar kita bisa membedakan yang haq dan yang batil. Perbuatan yang baik dan yang buruk. Tetapi kebanyakan dari kita tak pernah tahu apakah hakikat dari diciptakannya mata. Dan banyak dari kita yang mempergunakan mata untuk melihat kemaksiatan, suatu hal yang terdengar remeh, tetapi akan mendatangkan kemurkaan di sisi Allah Azza wa Jalla jika kita tetap melakukan hal tersebut. Karena itulah, mata dapat membuat seseorang menjadi syukur atau kufur. Untuk itu Allah swt telah memberikan batasan-batasan, seperti yang termaktub di dalam Al-Qur'anul Karim. Firman Allah Azza wa Jalla "Katakanlah kepada mukmin (laki-laki), hendaklah mereka menahan pandangannya, dan menjaga kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan." (QS. An Nuur [24]:30).
"Katakanlah kepada mukmin perempuan, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan menjaga kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasaannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS. An Nuur [24]:31). 

Subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar. Begitu tinggi dan sempurna Islam. Bahkan dalam hal memandang pun kita diatur oleh Allah Azza wa Jalla yang telah meridhai Islam sebagai agama kita. Dan janganlah kita termasuk orang-orang yang seperti difirmankan oleh Allah Azza wa Jalla dengan tidak bersyukur kepada-Nya, "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam itu kebanyakkan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah ), mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat (kebenaran ayat-ayat Allah ), dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah ). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raf [7]:179 ) 

Na'udzubillahimindzalik. Begitu sedihnya hati ini, karena Allah Azza wa Jalla yang telah menciptakan kita, yang telah memberikan segala apa yang kita perlukan untuk hidup di dunia memanggil kita dengan binatang ternak bahkan lebih sesat lagi. Padahal jika kita merenung binatang diciptakan Allah Azza wa Jalla untuk dipergunakan manusia demi kepentingannya, dan binatang memenuhinya. Sedangkan manusia diciptakan Allah Azza wa Jalla untuk beribadah kepadaNya, namun mereka malah inkar kepadaNya. 

”Wallahu'alam bishowab.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Good Looking” dalam Pandangan Islam

Nama Malaikat dan Tugasnya